ARTIFICIAL INTELLIGENCE PADA SENI

    Pada dunia seni kini yang sudah banyak memanfaatkan digitalisasi ini menunjukan betapa pesatnya perkembangan teknologi di era globalisasi yang kini sudah dalam masa peralihan dari masa 4.0 menuju masa 5.0. Gaya perkembangan manusia juga mulai berkembang berdampingan dengan perkembangan teknologi yang sudah semakin canggih. Salah satu resolusi yang kian marak pada beberapa tahun ini yaitu Artificial Intelligence atau sering disebut dengan AI. Pada dasarnya AI merupakan sebuah teknologi buatan canggih yang merujuk pada kemampuan untuk meniru atau meniru kecerdasaan manusia dari kapasitas data yang telah dimasukan kedalam AI tersebut lalu diproses untuk dapat membantu manusia dalam segala bidang, salah satunya bidang seni. Namun setiap perkembangan terutama teknologi tidak hanya memiliki dampak positif tetapi juga memiliki dampak negatif dari penggunaan teknologi tersebut.

Pro Kontra AI pada seni


   Pada masa kini telah munculnya sebuah pro dan kontra tentang teknologi AI di bidang seni kreatif ilustrasi bagi masyarakat dan pelaku industri kreatif. Pasalnya secara teknis AI adalah teknologi robot yang tidak memiliki copyright, yang cara kerjanya dengan mengambil gambar-gambar dari internet dan mengumpulkan jutaan data dan informasi kemudian diolah menjadi database mereka yang kemudian memunculkan sebuah karya sesuai dengan deskripsi yang dituliskan oleh user dengan cepat. Dikarenakan oleh proses pengerjaan yang dilakukan AI inj , masyarkat terutama dari pelaku industri kreatif menganggap bahwa Karya AI bukannlah karya original AI itu sendiri tetapi merupakan kumpulan gambar-gambar yang sudah ada lalu dimodifikasi dan disesuaikan dengan tema yang diinginkan oleh pengguna. 


   Namun kehadiran AI juga memiliki perbandingan dengan hasil cipta manusia yang dimana batasan sebuah teknologi AI ini adalah ketidakmampuannya untuk memahami pengalaman dan perasaan manusia ke dalam karya seni. Berbeda dengan manusia yang berkembang secara teratur dan memiliki pengalaman serta dapat memahami empati terhadap apa yang diarasakan dan yang ingin diungkapan ke dalam sebuah karya ciptaannya, sehingga karya seni yang dihasilkan terlihat unik dengan nilai esensi seninya dan memiliki nilai orisinalitas yang menjadi ciri khas sang penciptan karya dan juga menjadi ciri khas pemikiran terbaik oleh manusia yang tidak dapat dimiliki oleh AI.


Dampak AI pada Seni


   Hal ini dilanjutkan dengan penjelasan tentang dampak AI dalam bidang seni dalam bidang seni Yang kehadiran AI ini tidak dapat dipungkiri lagi bagi sebagaian pelaku industri kreatif seni yang harus berdampingan dengan teknologi buat canggih tersebut. Yang dimana dampak positi dari penggunaan AI dibidang seni ini yaitu AI sebagai opeangkat eskplorasi kreativitas yang dapat digunakaan oleh para pelaku seni untuk mencari inspirasi, menciptakan ide-ide kreatif yang lebih estetis dan berkualitas dan juga AI juga dapat memberikan dorongan bagi seniman untuk berkolaborasj dengan teknologi dengan menggali potensi dan ide yang belum pernah tepikirkan dengan menciptakan bentuk karya seni yang lebih beragam dari berbagai eksperimental.


   Dengan segala dampak positif yang bisa didapat dari teknologi AI ini, dalam pengalaman penggunaannya dimasyarakat juga banyak memberikan dapat negatif terutapa bagi para pelaku industri. Yang dapak terbesar dari penggunaan AI ini adalah ketergantungan terhadap teknologi. ketergantungan seniman pada teknologi AI dalam menciptakan karya seni ini dapat mengurangi keterampilan dan keampuan pelaku seni yang seharusnya dimiliki oleh para seniman ilustrasi. Yang kemudian orisinalitas dan keasliaan dalam karya AI tersebut juga pasti akan di pertanyakan oleh banyak penikmat dan juga para pelaku seni lainnya yang dimana karya tersebut dinilai menantang nilai keartistikan dan keunikan dalam berkarya seni yang dilakukan oleh para seniman ilustrasi. 


    Pada karya AI juga dapat menimbulkan banyak pertanyaan tentang etika karya seninya. Pasalnya cara pemilik teknologi ini dalam mendapatkan sistem data untuk AI nya tersebut. Pemilik teknologi tidak dapat mengambil hak cipta para pemilik karya secara sepihak dan menggunakannya secara komersial dengan mengindahkan berbagai hak yang dimiliki para pemilik karya maka hal tersebut selalu dipertanyakan tentang hak cipta dan kepemilikannya sehingga karyanya tersebut dinilai tidak memiliki nilai orisinalitas oleh banyak orang yang memiliki prespektif dalam seni maupun bagi para orang-orang yang turut andil dalam industri kreatif seni.


   Dari hal-hal tersebut juga banyak yang berpendapat dan menimbulkan fenomena tentang isu plagiarisme karya hadil AI yang dimana dalam dunia kesenian pun terdapat peraturan-peraturan dan kode etik yang harus selalu dipertahankan dan dijaga, yaitu bagi para pelaku seni ketika ingin mengomersialkan sebuah karya yang terinspirasi atau mengambil unsur dari karya lain mereka harus membayar lisensi karya tersebut ataupun menyertakan sumber karya originalnya ketika karya tersebut dipublikasikan.


Memanfaatkan AI pada Seni

   Mengutip sebuah pendapat dari guru besar bidang artificial Intelegence dari Telkom Universiti (Tel-U) Prof. Dr. Suyanto, S.T., M.Sc, bahwa AI merupakan teknologi yang dapat mengaselerasi berbagai invensi baru berdasarkan analisis data. AI terus berkembang dalam metode diskriminatif hingga generatif seperti yang telah berkembang pads saat ini, yang menghadirkan sebuah trenbagi kehidupan manusia. Yang membuat AI dapat menggantikan sebagaian profesi manusia saat ini. Namun Suyanto berpendapat bahwa kemajuan teknologi justru dapat memunculkan berbagai pekerjaan baru dengan jumlah yang lebih banyak di masa mendatang. Dan menurut Dr. Ranti Rachmawanti, M.Hum., dosen S1 Seni Rupa, fakultas Industri Kreatif (FIK) Tel-U, Ai telah membawa revolusi dalam bidang seni, dengan membuka pintu untuk eksplorasi kreatif yang baru dan menghadirkan tantangan serta pertanyaan filosofis tentang makna seni. Dalam pandangan Ranti hal itu menunjukkan bahwa AI telah memperluas kemungkinan kolaborasi antara manusia dengan teknologi dalam seni.


    AI dimanfaatkan dalam banyak bidang seni, seperti seni generatif, interaktif, virtual atau Augmented Reality, seni digital, hingga pendidikan seni. Pada tiap-tiap bidang seni tersebut, AI membantu beberapa dalam menjalankan beberapa hal seperti, proses eksplorasi ide animasi hingga instalasi seni interaktif (contoh: Generative Adversarial Networks (GAN)), menghasilkan sketsa awal pada suatu karya, menciptakan pengalaman visual yang lebih realistis dan interaktif bagi penikmat seni, hingga membantu proses pendalaman seni secara teoretis. AI memfasilitasi seniman dalam menganalisis tren seni, meramalkan preferensi pasar, dan mendapatkan wawasan yang mendalam tentang audiens para seniman.



KESIMPULAN


    Bedasarkan pada beberapa jurnal yang membahas tentang pengaruh teknologi AI pada dunia seni ini bahwasannya teknologi AI merupakan sebuah kemajuan teknologi yang dapat memberikan sebuah dorongan kreatif bagi kesenian dijama modern ini. Namun bagaimanapun kemajuan teknologi AI pada seni ini, para pengguna seharusnya sudah mempelajari dan memahami betul cara penggunaannya. Perkembangan AI menjadi perkembangan teknologi yang tidak dapat dipungkiri yang seharusnya pemilik AI ini memiliki policy dan regulasi yang mampu pengendalikan penggunaan AI yang mungkin dapat menimbulkan ketergantungan berlebih. Dan sebagai sebagai seseorang pencipta karya seni hal yang dapat dilakukan ditengah maraknya tren AI yaitu untuk berfokus dalam pengembangan kemampuan berkarya serta tidak bertergantungan dengan AI namun harus memanfaat nya sesuai dengan porsi yang tepat.



DAFTAR PUSTAKA






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mellisa Desyana Agustin

Journal’s